Lahat 18-12-2022.
Indonesia menargetkan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 karena potensi serapan pasar di dalam dan luar negeri yang terus meningkat.
Meski demikian, sektor pertanian Indonesia masih menemui sejumlah kendala, seperti alat pertanian yang belum optimal serta akses yang belum memadai.JUT bertujuan mempermudah akses para petani dalam memperluas jalur distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan petani.Namun mirisnya pembangunan jalan usaha tani didesa Wonorejo Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan diduga azas manfaat yang dirasakan hanya untuk sang Kades dan pembangunannya diduga asal jadi.
Salah satu warga Desa Wonorejo yang mengaku bernama Kirno Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan 15-12-2022 mengatakan Bapak/ Ibu wartawan saya sangat berterimakasih karena sudah mau mendengarkan keluhan kami selaku masyarakat,karena yang kami masyarakat hanya bisa melihat tanpa bisa bertindak,mengapa Kades sangat merasa Uang Dana Desa itu miliknya sendiri,padahal kan Dana Desa Itu untuk mensejahterakan masyarakat,bukan malah sebaliknya digunakan sendiri demi kepentingan Kades dan keluarga Kades,dengan membangun jalan menuju Kolam pemancingan Pribadi .selain itu bangunannya terkesan asal jadi lihat saja baru berapa minggu sudah banyak yang retak,bagaimana mau bertahan lama bangunan itu,terkesan asal ada bangunan saja,” Ujarnya”.
Begitu juga yang disampaikan warga Desa Wonorejo Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang mengaku bernama Bonar 15-12-2022 mengatakan,Tolong untuk teman-teman media lihat dan kontrol bangunan didesa kami,saya masyarakat awam saja melihat bangunan tersebut bisa mengatakan kalau bangunan jalan usaha tani didesa kami tidak akan bertahan lama,baru seumur jagung sudah banyak yang retak,material yang digunakan menggunakan sirtu bercampur tanah,”jelasnya”.
Yuli Armansyah Kades Wonorejo Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan saat dikomfirmasi Via WhatsApp No 0813-9241-XXXX menjawab “Datang Keumah Make Jelas Ce,banyak ige Ngetik Pening Bacenye,dapat Laporan dari sapa anda,Silaturahmi kerumah make keruan ye.Selang beberapa Menit Kades Menghubungi wartawan media ini”
kenapa kalian masuk langsung kedesa saya tanpa izin dengan saya langsung fhoto-fhoto saja kan saya kepala desa nya,panjang bangunanannya 450 meter kita bangun kan ,materialnya pakai, Pasir ,semen biar bisa beku,untuk ketebalannya ada team sendiri lupa nanti salah sebut ,disitu memang arah ke kolam saya tapi dibelakang ada tanah dan sawah warga juga disana dan sebelah nya yang 100 meter yang baru dibangun itu pemukiman masyarakat ,gak ada untungnya juga untuk kolam saya ,tolong sebutkan masyarakat mana yang laporan ,sekarang kita per masyarakat mana dan siapa namanya yang melapor ,pengadilan juga harus ada saksi kalau gak ada saksi gak bisa ,menurut saya bangunan tersebut tidak menyalahi aturan ,ayo kita sama-sama kalau meterial yang saya gunakan rijek kotor,dimana tidak adanya azaz manfaatnya disana banyak pemukiman itu sudah berapa rumah,masalah material rijek kotor tidak usah terlalu mendetil tidak usah mencari kesalahan sudahlah banyak cerita ,yasilakan terbitkan apalagi yang mau ditanyakan sudah puas ,anda mau tanya lagi gak saya ini orang sibuk nanti anda bertanya lagi apa yang akan diberitakan,”Jawab Sang Kades dengan Nada Congkak Angkuh dan Sombong nya”
HERI AS Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO I) Kabupaten Lahat / Ketua Dewan Pimpinan Daerah Watch Relation of Corruption Pengawas Aset Negara Republik Indonesia ( WRC PAN RI) Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan /Kabiro RajawaliNews.online Group 18-12-2022 mengatakan,
melihat dari Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prioritas penggunaan Dana Desa diatur dalam peraturan Mentri Desa untuk pemulihan Ekonomi ,peningkatan Sumber Daya Manusia dan mempercepat Penghapusan Kemiskinan Ektrim dengan tetap memperhatikan Permasalahan yang mengemuka seperti Penanganan Stunting ,Pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa,Pengembangan Ekonomi Desa,serta penanganan Bencana Alam dan Non Alam yang sesuai Kewenangan Desa.Jadi sangat Jelas pengelolaan penggunaan Dana Desa lebih memprioritaskan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Desa bukan kepentingan Oknum Kepala desa,Diduga Oknum kepala Desa WONOREJO Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan dibangun diatas Tanah Pribadi ,diduga kuat demi keuntungan Pribadi.Indikasi yang menguat tanah milik sang kepala desa dibangun menggunakan Dana Desa apa mungkin Hibah tanah dibuat oleh Kepala Desa diterima Kepala Desa Yang bersangkutan,”ujarnya’
HERI AS menambahkan Saya berharap Tim APIP atau Inspektorat untuk segera bertindak Tegas dikarenakan dugaan penggunaan Dana Desa WONOREJO Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan merugikan Keuangan Negara dan untuk segera menindaklanjuti agar dapat dilimpahkan ke Tim APH ,karena diduga Kuat ada unsur kesengajaan dari Oknum Kepala Desa untuk kepentingan secara Pribadi karena berdasarkan keterangan nara sumber diduga kuat diatas tanah jalan kearah kolam Pemancingan /Kebun sang kepala Desa.Diduga kuat realisasi jalan setapak tersebut diduga kuat menguntungkan sang kepala desa,berdasarkan investigasi dilapangan jarak dari jalan lintas ke kolam kepala desa itu kurang lebih 175 meter berdasarkan Papan kegiatan Desa Wonorejo Lebar Satu Meter namun jalan kearah Kolam sang kepala desa dibangun kiri kanan satu meter satu meter dengan panjang dugaan kurang lebih 175 meter sehingga 350 meter dibangun dilokasi berdekatan hanya berjarak 15 cm.menurut keterangan warga masyarakat agar mobil pak kades dapat melewati jalan tersebut. Pembangunan tambahan kurang lebih seratus meter ditengah persawahan sudah mengalami keretakan diduga sebanyak lima belas (15) keretakan,diduga menggunakan bahan Material sirtunah(Pasir,batu,tanah)”tambahnya”.
NITA YUPIKA & HERI AS
(TEAM PEMBURU KORUPTOR)*