Kalimantan Barat Ketapang ‘’ Media Cakrabuana.id ‘’
Perbuatan suatu prilaku kejahatan terselubung, yaitu tindakan intimidasi terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya kembali terjadi dan dialami seorang wartawan media online, sebut namanya Taufik bersama Pimprednya.
Wartawan di intimidasi dan mau di hajar gegara peliputan Proyek TPA milik Kepala Desa (Kades) Ariyanto di wilayah Desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat (Kalbar), selesai meliput kegiatan Proyek milik Kades Negeri Baru, seorang wartawan putra Daerah Ketapang di intimidasi Kades Ariyanto, gegara meliput Proyek miliknya mengunakan bahan kayu kelas B atau kayu afkir (kayu tidak berkualitas).
Dikatakan Taufik pada Rajawalinews (RN) senin (01/08/22),” Kami menemukan proyek milik Kades Negeri Baru ‘’Ariyanto” Proyek TPA (Taman Pendidikan Al’Quran), saya dan pimpred mengambil dan menguasai Data fisik proyek TPA yang menggunakan bahan jenis kayu kelas B, niat hati lanjut mengkonfirmasi Kades Ariyanto di kediamannya dengan menunjukan hasil temuan dalam peliputan proyek milik Kades Ariyanto.
Seketika itu juga Kades Ariyanto menyuruh saya dan Pimpred mencabut itu kayu bangunan proyek yang menggunakan bahan kayu kelas B atau kayu Afkir tersebut, dan saya bersama pimpinanan saya pun di usir Kades Ariyanto dari rumahnya dengan kasar dan penuh hinaan.”ungkapnya Taufik.
Baju saya di tarik dan mau di pukul Kades Ariyanto, jelas sudah Kades Ariyanto ini seorang Preman serta menghalangi kinerja kami, kalau tidak ada 2 orang yang sedang bekerja di depan rumahnya mungkin saya sudah bonyok di hajar Kades Ariyanto. 2 orang yang bekerja di rumah Kades menangkap Kades sehingga saya lepas dari ancaman Kades Ariyanto.
Kades Negeri Baru Ariyanto menghalangi kinerja Pres dalam peliputan saat wartawan mengkonfirmasi temuan proyek miliknya, dia marah-marah, ada apa bersama Kades mengintimidasi wartawan dan jelas-jelas dia mengancam mau pukul wartawan dalam menjalankan tugas peliputan proyek miliknya, kalau tidak ada orang yang bekerja di rumahnya saya dan pimpred saya pasti bonyok dan babak belur di pukul Kades Negeri Baru Ariyanto.”pungkasnya Taufik.
Seorang Kades, sewajarnya bersifat terbuka dan menyampaikan apa yang di bangun di Desanya dari perencanaan hingga anggaran yang dilaksanakan dalam pembangunan, apakah itu anggaran APBD, ADD-DD semua harus terbuka, bukannya Kades main pukul dan mengintimidasi wartawan saat meliput proyek miliknya. Hal ini menjadi pertanyaan, ada apa bersama Kades Ariyanto marah-marah saat dikonfirmasi proyek miliknya dan di liput wartawan, apakah itu proyek Mark-Up ladang Korupsi ketahuan wartawan sehingga dia spaning dan marah-marah?*##(Tim Rajawali.002)