Penindakan Obat Tipe G di Wilayah Kedungwaringin Mendapat Dukungan Ketua MUI Kedungwaringin
Kabupaten Bekasi || Mediacakrabuana.id
Pemberitaan tentang peredaran obat Tipe G yang viral baru-baru ini telah direspons dengan cepat oleh Polsek Kedungwaringin dengan menutup toko-toko yang menjual obat di beberapa wilayah Kedungwaringin.
Ahmad Taminudin Edo, seorang aktivis anti narkoba, telah memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh kepolisian dalam menanggapi masalah tersbut,. Menurutnya, tindakan tersebut perlu didukung oleh semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten Bekasi.
Edo menegaskan pentingnya untuk menghentikan peredaran obat-obatan berbahaya seperti Tipe G Tramadol dan Eximer yang telah meresahkan masyarakat, terutama generasi muda.
Ia juga menyerukan peran aktif dari semua elemen masyarakat,
“Saya berharap kepada semua pihak baik para Tokoh, pemuda, dan elemen masyarakat lainnya, mari, bersama-sama kita berantas peredaran obat Tipe G yang semakin merajalela di Kedungwaringin,” cetus Edo pada , Sabtu 18/01/2025.
Salah satu Tokoh agama Kedungwaringin KH. AbdulTobri ST.MPd, yang juga ketua MUI Kecamatan Kedungwaringin dan wakil ketua Syuriyah PC NU Kabupaten Bekasi. KH. Abdul Basit Tobri mendukung sepenuhnya upaya pemberantasan peredaran obat Tipe G di wilayah Kedungwaringin.
Tokoh agama ini menekankan bahaya penggunaan obat Tipe G, terutama bagi generasi muda Bekasi. Ia mengajak semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, kepala desa, dan ketua Karang Taruna, untuk turut berperan dalam menghentikan peredaran obat-obatan berbahaya tersebut.
KH. Abdul Basit juga mengajak camat untuk menggelar forum silaturahmi guna merumuskan langkah konkret dalam mengatasi masalah peredaran obat keras di wilayah Kedungwaringin.
“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan upaya pemberantasan peredaran obat Tipe G Tramadol dan Eximer dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh. Kita semua harus bersatu dalam mengatasi masalah ini demi menjaga generasi muda Bekasi dari dampak negatif penggunaan obat-obatan berbahaya”,pungkas KH.Abdul Basit.**
(SS/Red)