Indramayu, Mediacakrabuana.id
24 Oktober 2024 – Kegiatan gathering media yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu di Hotel Montana Boutique Kuningan pada Rabu, 23 Oktober 2024, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Acara yang digelar di hotel mewah di luar wilayah Indramayu ini memicu kritik terkait alokasi anggaran dan efektivitas strategi sosialisasi Pilkada yang diusung oleh KPU.
Beberapa kritikus mempertanyakan mengapa kegiatan tersebut harus dilaksanakan di Kuningan, yang berjarak cukup jauh dari Indramayu. “Kenapa harus di Kuningan? Bukankah sosialisasi Pilkada lebih efektif dilakukan di Indramayu sendiri?” ujar salah satu pengamat lokal. Menurutnya, lokasi acara yang berada di luar daerah dinilai kurang relevan dengan tujuan utama gathering, yaitu menyebarkan informasi Pilkada kepada masyarakat Indramayu.
Selain itu, penggunaan anggaran untuk acara di hotel mewah juga mendapat sorotan. Sejumlah pihak berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut seharusnya bisa dialokasikan dengan lebih baik, misalnya untuk belanja iklan di media lokal yang lebih luas jangkauannya dan langsung menyentuh masyarakat. “Anggaran yang digunakan untuk gathering di hotel mewah ini seharusnya bisa dialokasikan untuk belanja iklan media yang lebih luas jangkauannya dan lebih tepat sasaran,” tambah seorang aktivis.
Narasumber lain juga menyoroti bahwa acara seperti ini berpotensi lebih berorientasi pada seremonial daripada mencapai tujuan sosialisasi yang efektif. “Sosialisasi Pilkada seharusnya lebih fokus pada edukasi dan penyampaian informasi langsung kepada masyarakat Indramayu,” tegasnya. Menurutnya, penting untuk memprioritaskan interaksi langsung dengan warga lokal guna meningkatkan pemahaman mereka tentang proses pemilihan dan pentingnya partisipasi dalam Pilkada.
Kritik ini mencerminkan kekhawatiran publik terhadap transparansi dan akuntabilitas KPU dalam pengelolaan anggaran publik. Publik berharap agar KPU Indramayu memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai alasan di balik pemilihan lokasi acara dan rincian alokasi anggaran yang digunakan. Selain itu, mereka juga mendesak adanya evaluasi terhadap strategi sosialisasi Pilkada ke depan agar lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju pelaksanaan Pilkada, publik menginginkan agar KPU mampu memprioritaskan metode sosialisasi yang lebih tepat sasaran. Penggunaan anggaran yang bijak dan transparansi dalam setiap langkah KPU menjadi perhatian utama demi memastikan partisipasi yang maksimal dan kesuksesan Pilkada mendatang.