BONDOWOSO, MEDIACAKRABUANA.ID

ALI SOYAN DEVISI Pengawasan dan penindakan DPP WRC . ( Watch Relation of Corruption ) . Lemahnya pemberantasan pungli di Bondo woso jawa timur Kebal hukum . Pasalnya terbukti marak pungutan liar berkedok pembelian pakain seragam bagi siswa baru untk semua SMPN khususny dii daerah bondoso jawa timur yang mengangkangi Pasal 181 dan Pasal 198 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang intinya Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilarang untuk menjual seragam ataupun bahan seragam. Demikian juga Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah.

Ali sopyan DEVISI PENGAWASAN DAN PENINDAKAN DPP WRC . Mendesak pihak Saber pungli bondowoso jawa timur dapat melakukan mengusut dan menangkap pelaku pungutan liar di SMPN Bondowoso . pasalnya Dari pengakuan kpl sekolah yg tdk mau d sebut nama dan identitas mngatakn sebelum belanja seragan sekolah kpl sekolah d kumpulkn oleh slh satu oknum diknas d srh mngambil kain seragam yg dr srby pdhal harga mahal dn mutu kain tdk bagus mngkn takut krn yg menyuruh dr diknas akhirnya ad yg mngambil kain seragam tsb padahal kain seragam sangt mngecewakn dn krng layak untk d berikn kpd siswa… Ad yg tdk pesan kain seragam tau2 d krm .. Skrng kl sdh terjadi bgni siapa yg bertanggung jwb.. Memang yg terjadi ad 5 SMPN yg menjual kain seragam kpd siswa baru bnyk mengambil hasil dengan penjualan kain seragam tsb untk biaya kegiatan sekolah menurut ketua panitia pengadaan seragam tdk ap menjual k murid d lebihi harga standard krn sdh persetujuan kpl sekolah ad yg membeli d toko tdk membeli k surabaya k pak karjan.
Guru adalah d gugu dn d tiru.. Kl ad guru yg sdh berbuat merugikan siswa apkah pantas untk mnjadi guru pendidik dn bgmn kwalitas serta mutu murid ketika sdh lulus nanti bukan mslh pengadaan kain yg d SMPN jg terjadi SMAN DN SMKN kejadianya sm persis dengan SMPN.. Ad brp SMAN d datangi wartawan rajawali untk d konfermasi tdk menemui dngn alsan kpl sekolah blng rapat pdhl kpl sekolah ad.ap alasan kpl sekolah tdk menemuiny.ap takut kelakuanya d bongkar yg jelas dngan permasalahan ini mahon agar d tindak tegas agar tdk melakukn hal yg serupa.. Pungutan liar yg berkedok pengadaan seragam siswa baru sungguh sangat merugikan murid baru msh belum. Pembelian buku yg jelas dsni ad permainan untk mndapatkn hasil.bagaimana bapak dewan komisi 4 ap sdh mendengar tentang persoalan yg terjadi d lingkungan pendidikn yg tempo hari sdh terjadi tentang korupsi pengadaan laptop at computer pelakunya seakan akan msh bebas mnghirup udara segar.

Berkenaan dengan hal tersebut, Perwakilan Ombudsman RI DI Yogyakarta mengingatkan bahwa penjualan seragam/ bahan seragam oleh sekolah maupun madrasah adalah dilarang, ini merujuk pada ketentuan:

  1. Pasal 181 dan Pasal 198 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang intinya Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilarang untuk menjual seragam ataupun bahan seragam. Demikian juga Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah.
  2. Pada Pasal 4 Ayat (1) dan (2) Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, juga mengatur ketentuan mengenai seragam. Pengadaan pakaian seragam sekolah diusahakan sendiri oleh orangtua/wali siswa. Pengadaan pakaian seragam sekolah juga tidak boleh dikaitkan dengan pelaksanaan PPDB ataupun kenaikan kelas.
  3. Pada Pasal 23 Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2020 tentang Komite Madrasah yang melarang komite madrasah secara kolektif maupun perorangan menjual seragam atau bahan seragam, dst.
    Perwakilan Ombudsman RI DI Yogyakarta meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di DI Yogyakarta, juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakarta mengambil langkah pencegahan dan tindakan evaluatif terhadap sekolah dan madrasah yang masih melakukan praktikum
    jual beli seragam/bahan seragam dalam PPDB Tahun 2024 dan yang akan datang.
    Dasarnya ini tdk di sampaikan dalam beritanya.( Red)*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here