Mediacakrabuana.id
Aksi mogok nasional kaum buruh yang didukung Partai Butuh menjadi semacam pertaruhan tidak hanya bagi kaum buruh maupun serikat buruh, tetapi juga untuk partai buruh yang baru muncul lagi setelah tenggelam pada beberapa kali Pemilu sebelumnya di Indonesia.
Partai Buruh memang pernah muncul pada beberapa kali putaran Pemilu sejak reformasi tahun 1998 yang melahirkan juga kebebasan berserikat hingga aksi mogok yang diatur oleh Undang-undang.
Pernyataan terbuka Presiden Partai Buruh, Said Iqbal yang resmi dimuat oleh berbagai media sejak Kamis, 23 November 2023, sungguh menarik perhatian banyak pihak, setelah sekian lama Partai Buruh itu terkesan tenggelam sejak dideklarasikan pada beberapa tahun silam dengan menggandeng sejumlah organisasi buruh dari yang berplat kuning maupun organisasi buruh yang dianggap berplat hitam.
Aksi mogok kaum buruh kali yang diklaim berskala nasional tentu akan tercatat pula dalam sejarah panjang gerakan kaum buruh di Indonesia. Karena aksi mogok kaum buruh kali ini yang dikompilasi dengan gerakan partai buruh merupakan keunikan tersendiri, terutama sejak partai buruh di deklarasikan serta segera membangun basis partai buruh di semua daerah, tidak hanya pada kawasan atau wilayah industri semata.
Alih-alih uji kekuatan untuk partai buruh, toh kesuksesan aksi mogok berskala nasional ini akan memulihkan image organisasi buruh yang selama terlanjur terkesan sedang mati suri. Sebab berbagai masalah kaum buruh yang terjadi di sejumlah kawasan industri seperti tidak lagi menjadi bagian dari perhatian yang harus dan wajib mendapat perioritas pendampingan maupun pembelaan yang patut dilakukan oleh organisasi buruh.
Setidaknya, nyaris sepanjang tahun 2023, suara buruh terdengar senyap, nyaris tak bersuara kecuali riak-riak kecil menggunjingkan proses UU Cipta Kerja yang berulang kali jadi pembahasan di MK. Jadi klaim 5 juta buruh di Indonesia hendak serempak bergerak melakukan aksi mogok nasional bisalah disebut sebagai unjuk kekuatan dari Partai Buruh yang ingin ikut menjadi salah satu kontestan dalam rangkaian Pemilu 2024. Meski suaranya nyaris tak sempat terdengar dalam pergunjingan Capres dan Cawapres untuk Pilpres tahun 2024, dapatlah dijadikan salah satu penakar bagaimana kehadiran Partai Buruh dalam kancah perpolitikan di Indonesia, apakah sudah dapat juga diperhitungkan.
Skema dari 5 juta buruh di seluruh Indonesia, tentu saja belum bisa terbilang sebagai kekuatan partai butuh yang cukup membanggakan. Apalagi mengingat jumlah kaum buruh di Indonesia jauh lebih besar jumlahnya dari bilangan tersebut.
Sekiranya mobilisasi massa buruh dari 100 ribu pabrik dari 300 kabupaten dan kota sungguh bisa dikerahkan, setiap pabrik 100 orang buruh saja, toh jumlahnya sudah 10 juta juga. Masalahnya bagi organisasi buruh dan partai buruh, kelemahan dalam membangun kesadaran kaum buruh untuk berserikat (menjadi anggota organisasi buruh) seperti dalam pengalaman yang sudah-sudah, sungguh tidak pernah mendekati target ideal. Sebah ongkos untuk membangun kesadaran kaum buruh itu cukup mahal, lagian memerlukan tenaga ahli pelatih, pengajar dan pemberi motivasi yang tidak bisa sekedar asal sudah bisa dilaksanakan semata.
Itulah sebabnya jumlah kaum buruh di Indonesia yang tidak tercatat menjadi anggota organisasi buruh jauh lebih banyak jumlahnya dibanding mereka yang serius mau menjadi anggota organisasi buruh. Maka itu aksi mogok nasional yang akan melibatkan 5 juta kaum buruh Indonesia ini dapat menjadi penakar ketangguhan bagi partai buruh untuk layak ikut atau tidak dalam kontestasi Pemilu Tahun 2024 di Indonesia.
Kecuali itu, masalahnya, ada juga organisasi buruh dengan segenap anggotanya yang ogah dan enggan menjadi pendukung atau bahkan tak hendak menjadi simpatisan partai buruh. Karena memang tidak sedikit jumlah kaum buruh dan organisasi buruh yang merasa alergi terhadap partai buruh. Padahal, perjuangan kaum buruh yang sesungguhnya tidak bisa terlepas dari masalah politik yang terjadi dan berlangsung di negeri ini.
Tentu saja, sebagai simpatisan dan pendukung perjuangan kaum buruh Indonesia untuk memperbaiki kesejahteraan dan hidup layak, saya tetap menaruh pengharapan pada apa yang diperjuangkan kaum buruh Indonesia dapat berhasil, seperti yang di angankan dalam cita-cita mulia okeh partai buruh Indonesia untuk dapat ikut melakukan perubahan demi perbaikan kualitas hidup manusia Indonesia yang lebih beradab.
Sebab aksi mogok secara simultan mulai dari 30 November 2023 sampai 13 Desember 2023, sungguh lebih dari cukup untuk menakar kekuatan dan kesaksesan — bukan hanya untuk kaum buruh dan organisasi buruh semata — tetapi juga bagi ketangguhah partai buruh yang hendak menjadi salah satu kontestasi dalam Pemilu tahun 2024.
Banten, 24 Novemver 2023